TUGAS FISIKA
“Teropong Bumi”
Disusun oleh :
Muhammad Bahauddin
Kelas : XII ATP
NO : 27
SMK Negeri 1 Bawen
Teropong
Bumi
Teropong bumi yang disebut juga teropong medan
atau teropong yojana menghasilkan bayangan akhir yang tegak terhadap arah benda
semula. Hal ini dapat diperoleh dengan menggunakan lensa cembung ketiga yang
disisipkan di antara lensa obyektif dan lensa okuler. Lensa cembung ketiga
hanya berfungsi membalik bayangan tanpa perbesaran, oleh karena itu lensa ini
disebut lensa pembalik.
Tersusun dari 3 lensa
cembung, diantara lensa objektif dan lensa okuler ada tambahan 1 lensa cembung
juga yaitu lensa pembalik yang berfungsi membalikkan bayangan agar bayangan
akhir menjadi bayangan yang tegak terhadap arah benda semula, tapi
tidak memperbesar bayangan. sifat bayangan maya, tegak, dan diperbesar.
bentuknya lebih panjang dari teropong bintang tentu saja.
Sejarah Teropong Bumi
Teropong bumi adalah alat
untuk mengamati benda-benda di darat atau di laut yang jauh letaknya agar
tampak lebih dekat dan jelas.
Sistem optik pada teropong bumi berbeda sedikit
dari teropong bintang. Perbedaannya yaitu teropong bumi dilengkapi sebuah lensa
pembalik yang dipasang diantara lensa objektif dan lensa okuler sehingga
bayangan yang dibentuk oleh teropong bumi menjadi tegak. Dengan demikian, teropong bumi terdiri dari 3 buah lensa cembung yaitu:
1)
Lensa objektif
2)
Lensa pembalik
3)
Lensa okuler
Lensa pembalik berfungsi untuk membalikkan bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif
tanpa memperbesarnya.
Bayangan yang dibentuk lensa
pembalik merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler
selanjutnya membentuk bayangan maya, tegak dan diperbesar. Pada diagram
terlihat bahwa teropong bumi untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi
mempunyai panjang (d) sebesar :
Hal ini menyebabkan teropong bumi menjadi tidak
praktis karena terlalu panjang. Perbesaran bayangan (M) yang dihasilkan oleh
teropong bumi sebesar :
Diagram sinar teropong bumi ditunjukkan pada
Gambar 2.1. Benda yang diamati lensa objektif dianggap cukup jauh sehingga
sinar-sinar yang datang ke lensa objektif sejajar. Sinar sejajar ini membentuk
bayangan terbalik I1 tetap di titik fokus objektif Fob.
Bayangan terbalik I1 jatuh tepat di 2Fp lensa
pembalik sehingga oleh lensa pembalik dihasilkan bayangan I2
harus diletakkan di titk fokus lensa kuler Fok. Tampak
bayangan akhir yang dibentuk lensa okuler tegak terhadap arah benda semula.
Gambar 2.1 Diagram
sinar pembentukan bayangan pada teropong bumi
Teropong
Bumi → digunakan untuk melihat benda-benda di permukaan bumi.
|
Mata Tak Berakomodasi
|
Mata Berakomodasi Maksimal
|
|
M = fob
fok
d = fob + 4fp + fok
|
M = fob
Sok
d = fob + 4fp + Sok
|
Keterangan :
M
= Perbesaran bayangan.
fob
= Fokus lensa obyektif.
fok
= Fokus lensa okuler.
d
= Jarak antara lensa okuler dengan lensa obyektif (panjang teropong).
Sok
= Jarak bayangan benda dari lensa obyektif pada lensa okuler.
Sn
= Titik dekat mata normal (25 cm).
Sob
= Jarak benda dari lensa obyektif.
fp
= Lensa pembalik.
S'ob
= Jarak bayangan benda dengan lensa obyektif.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar