Jumat, 15 Maret 2013

Tugas fisika



TUGAS FISIKA
“Teropong Bumi”





Disusun oleh :

Muhammad Bahauddin 
Kelas : XII ATP
NO : 27


SMK Negeri 1 Bawen 


Teropong Bumi


 Teropong bumi yang disebut juga teropong medan atau teropong yojana menghasilkan bayangan akhir yang tegak terhadap arah benda semula. Hal ini dapat diperoleh dengan menggunakan lensa cembung ketiga yang disisipkan di antara lensa obyektif dan lensa okuler. Lensa cembung ketiga hanya berfungsi membalik bayangan tanpa perbesaran, oleh karena itu lensa ini disebut lensa pembalik.
 Tersusun dari 3 lensa cembung, diantara lensa objektif dan lensa okuler ada tambahan 1 lensa cembung juga yaitu lensa pembalik yang berfungsi membalikkan bayangan agar bayangan akhir menjadi bayangan yang tegak terhadap arah benda semula, tapi tidak memperbesar bayangan. sifat bayangan maya, tegak, dan diperbesar. bentuknya lebih panjang dari teropong bintang tentu saja.
Sejarah Teropong Bumi

Teropong bumi adalah alat untuk mengamati benda-benda di darat atau di laut yang jauh letaknya agar tampak lebih dekat dan jelas.
Sistem optik pada teropong bumi berbeda sedikit dari teropong bintang. Perbedaannya yaitu teropong bumi dilengkapi sebuah lensa pembalik yang dipasang diantara lensa objektif dan lensa okuler sehingga bayangan yang dibentuk oleh teropong bumi menjadi tegak. Dengan demikian, teropong bumi terdiri dari 3 buah lensa cembung yaitu:
1)      Lensa objektif
2)      Lensa pembalik
3)      Lensa okuler
Lensa pembalik berfungsi untuk membalikkan bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif tanpa memperbesarnya.
Bayangan yang dibentuk lensa pembalik merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler selanjutnya membentuk bayangan maya, tegak dan diperbesar. Pada diagram terlihat bahwa teropong bumi untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi mempunyai panjang (d) sebesar :

Hal ini menyebabkan teropong bumi menjadi tidak praktis karena terlalu panjang. Perbesaran bayangan (M) yang dihasilkan oleh teropong bumi sebesar :

Diagram sinar teropong bumi ditunjukkan pada Gambar 2.1. Benda yang diamati lensa objektif dianggap cukup jauh sehingga sinar-sinar yang datang ke lensa objektif sejajar. Sinar sejajar ini membentuk bayangan terbalik I1 tetap di titik fokus objektif Fob. Bayangan terbalik I1 jatuh tepat di 2Fp  lensa pembalik sehingga oleh lensa pembalik dihasilkan bayangan I2 harus diletakkan di titk fokus lensa kuler Fok. Tampak bayangan akhir yang dibentuk lensa okuler tegak terhadap arah benda semula.

Gambar 2.1 Diagram sinar pembentukan bayangan pada teropong bumi






Teropong Bumi → digunakan untuk melihat benda-benda di permukaan bumi.

Mata Tak Berakomodasi
Mata Berakomodasi Maksimal

M = fob
       fok

d = fob + 4fp + fok

M = fob
        Sok

d = fob + 4fp + Sok

Keterangan :
M         = Perbesaran bayangan.
fob       = Fokus lensa obyektif.
fok       = Fokus lensa okuler.
d          = Jarak antara lensa okuler dengan lensa obyektif (panjang teropong).
Sok      = Jarak bayangan benda dari lensa obyektif pada lensa okuler.
Sn        = Titik dekat mata normal (25 cm).
Sob      = Jarak benda dari lensa obyektif.     
fp         = Lensa pembalik.
S'ob     = Jarak bayangan benda dengan lensa obyektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar